Dengan berakhirnya tahun 2012 ini, semoga segala kekurangan dan keburukan kita bisa kita tinggalkan di belakang dan berjalan ke depan dengan semangat dan jiwa yang baru. Mohon maaf atas segala salah kelakuan maupun ucap ku yang lalu, mari kita berbenah bersama-sama demi masa depan yang lebih baik lagi.

      Terima kasih 2012, engkau sudah mengajarkan banyak pelajaran berharga dalam kehidupanku, kenanganmu luar biasa dan sekarang saatnya memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi. Resolusi ke depannya ingin mewujudkan beberapa cita-cita yang tentunya sudah aku rencanakan dalam benakku dan akan sesegera mungkin aku realisasikan, semoga sukses dan kelancaran selalu menyertai jalan kita semua.

SELAMAT TAHUN BARU 2013!! :D

      Untuk mengisi hari liburan natal dan tahun baru kampus, aku ke bogor selama 2 hari. Berangkat setelah sembahyang kira-kira jam 12.30 sampai disana sekitar jam 4 sore. Hari itu Sabtu, 22 Desember 2012, bertepatan dengan hari Ibu dan pas juga penerimaan rapor sekolahan. Dalam perjalan ke bogor seperti biasa aku naik angkutan umum mulai dari bintaro sampai ciputat dulu, habis itu baru ke parung, baru ke bogor. Dalam angkot menuju parung aku menemui kejadian yang cukup mengharukan, aku bersama dengan beberapa orang Ibu berada dalam satu angkot, beberapa dari mereka sudah tua dan tampil begitu sederhana. Dipegangnya sebuah buku yang tak lain adalah rapor sekolah anaknya. Mereka berbincang-bincang ringan sambil sesekali melihat buku yang di pegangnya sambil senyum bahagia. Aku yang dulu juga pernah merasakan sebagai siswa langsung paham kenapa, senyuman yang sungguh aku rindukan.

       Sekian lama sudah hingga sekarang sudah berumur 20 tahun, semua itu berlalu tanpa terasa sudah sekitar 10 tahunan yang lalu. Ketika nilai raporku bagus dan angkanya 8 dan 9 semua rasanya begitu ringan pulang ke rumah, tapi pernah juga yang kalau tidak salah kelas 3 SD ada 6 dan 7 nya yang membuatku merasa bersalah telah lalai di sekolah. Kebahagiaan seorang Ibu adalah sebuah kado terindah dalam hidup ini, dan aku yakin nilai anaknya yang bagus adalah kado terindah buat seorang Ibu. Dengan begitu sabar membesarkan si anak dengan harapan bisa lebih baik dariNya adalah sebuah pengorbanan yang harus seorang anak ketahui.

      Berawal dari mengambil undangan dari seorang teman, aku mencari 40 orang teman-teman mahasiswa dari kampus untuk datang dalam acara baru '2 Tamu' Metro TV. Sekitar seminggu sebelum tanggal acara yaitu Kamis, 27 Desember 2012, aku sudah mulai menyebar undangan lewat media sosial dan sms, alhasil lebih dari 40 orang yang berminat ikut tapi karena kuota yang bisa aku list cuma 40 orang. Sering sebenarnya ada undangan dari beberapa televisi nasional untuk datang sebagai penonton, cuma baru kali ini yang karena juga liburan tidak ada jadwal lain ya aku terima, selain itu juga karena keberangkatan ditanggung mereka serta dapat makan gratis jadinya tidak ada alasan untuk menolak,haha.

      Bintang tamu acara ini adalah Ketua KPK Abraham Samad dan Host Revalina S. Temat. Acaranya tidak live, mungkin karena acara baru yang menurutku juga tidak terlalu besar, ada home band 4 cewek cantik menyanyi secara akustik, 2 orang bintang tamu, serta penonton yang kurang lebih sekitar 50an orang mahasiswa dari STAN dan PERBANAS.

      Perkuliahan di kampus setiap semesternya terasa memberi warna yang berbeda, begitu juga di semester lima ada banyak dosen dan teman baru pastinya. Salah satu mata kuliah yang sering menjadi pembicaraan sebelumnya adalah budaya nusantara, kenapa? Menarik saja jika dilihat adanya penampilan pada beberapa pertemuannya. Jadi ceritanya begini, di mata kuliah ini mahasiswa akan mempresentasikan kebudayaan tertentu Indonesia lengkap dengan tradisi, pakaian adat, makanan, sampai pada pertunjukan kebudayaan fisiknya baik itu berupa tari, wayang, dan sejenisnya. Sehingga yang menarik adalah penampilannya yang tentunya belajar seadanya jika tidak ada orang dari etnisnya, tak kalah juga makanannya,hehe.

      Pada kesempatan perkuliahan ini awal semester aku kebagian kebudayaan batak, dengan menggandeng orang batak asli (Andika Simarmata) dengan pd-nya presentasi dan menari-nari. Banyak yang bisa dipelajari dari kebudayaan ini, mulai dari filosofi hidup sampai dengan tradisinya terasa menarik sekali. Salah satu keyakinan etnis batak yang masih aku ingat jelas adalah filosofi gambar cicak di setiap rumahnya, dimana cicak yang bisa berjalan pada berbagai posisi baik mendatar maupun berbalik mengajarkan mereka bahwa orang batak harus bisa hidup dalam berbagai profesi, mulai dari pegawai kantoran sampai dengan tukang tambal ban sekalipun. Luar biasa, itu membuat aku berpikir lagi bahwasannya apa saja yang sudah bisa aku kerjakan saat ini masih jauh dari kondisi tersebut, setidaknya itu memacu semangatku untuk bisa lebih mengembangkan diri lagi.

      Ada yang berbeda hari ini di kampus, setelah sekian lama melakukan penantian bersama se-angkatan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, hari dimana uang saku secara rapelan empat bulan dicairkan. Tepat Kamis, 20 Desember 2012 sebagai ketua kelas (baca: pelayan) yang bertanggung jawab aku segera menuju sekretariat untuk mengambil uang saku kedinasan yang sudah cair, meskipun dengan jumlah yang tidak banyak tapi rasanya begitu berbeda setelah lembarannya ada di tangan. Ini adalah sedikit hasil dari perjuangan, dengan lolos USM STAN yang dibuka untuk siapa saja warga negara Indonesia maka kita dapat menikmati ini semua.

      Usia adalah ukuran tua mudanya seseorang, meskipun sering juga dikenal orang tua berjiwa muda,hehe. Tepat 27 September 2012 usiaku menapak di kepala dua. Bukan hal yang mengesankan bagiku karena aku sudah mengalami hal ini terhitung 20 kali sampai dengan hari ini. Ya kondisinya biasa aja sih, tidak ada sesuatu yang beda, bedanya ya kalau tahun lalu yang ke-19, sekarang yang ke-20, itu aja,hehe. Agar terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aku menyisihkan sedikit hasil usaha jual buku yang jumlahnya memang tidak seberapa untuk sekadar mengingatkan hari ini, aku pergi ke Bintaro Plaza, kulihat-lihat alat musik murah yang memang sudah aku tentukan untuk ambil harmonika, soalnya kalau gitar lagi duitnya tidak kesampaian,hehe. Ini aku pilih karena tahun ini aku berharap kehidupanku ke depan bisa lebih harmonis, lebih indah, dan mengalun seperti nada-nadanya,hehe.

      Tepat beberapa hari yang lalu (Sabtu, 15 Desember 2012) perkuliahan sabtu penuh terjadi untuk pertama kalinya di semester lima. Sepertinya sih ini hal yang biasa mengingat tingkat dua dan tingkat satu sudah pernah mengalaminya, tapi ada sesuatu yang berbeda hari ini, biasanya perkuliahan dilakukan di gedung-gedung normal (baca: C,D,I,J,L,E) tapi kali ini kelas 3T Akuntansi kuliah di ruang rapat sekretariat.. haha.

      Perkuliahan ini berawal dari pengaturan jadwal yang memang kewajibanku dengan dosen mengalami pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu, kelas masih hutang beberapa SKS di beberapa mata kuliah termasuk juga kuliah ini (baca: Akpem III), aku bilang aja sejujurnya sama Pak Agus (Agus Sunarya S. = dosen + kepala sekre) kondisinya seperti apa sambil memberikan beberapa pilihan jam kosong untuk mengisi hutang kuliah, dan singkat cerita beliau menetapkan perkuliahan sabtu. Masalah muncul lagi, hari sabtu minggu itu sudah penuh dengan jadwal mata kuliah lain dari pagi sampai jam 2 siang, dan memang hari sabtu mahasiswa hanya diperbolehkan kuliah sampai jam 2, dan akhirnya beliau yang mencarikan ruangan dan ruangannya adalah ruang rapat gedung M.

      Kita sudah punya segalanya, dari yang paling tradisional sampai dengan yang begitu modern, tinggal menjaga, melestarikan, dan mengembangkannya. Aku bangga jadi anak Indonesia, buang jauh-jauh niatan perpecahan perselisihan apalagi permusuhan gara-gara keberagaman, kalau dilihat jadi satu begini baru kelihatan begitu indahnya kita, pantas saja para turis terpesona jauh-jauh datang ke negeri kita, tidak salah Gajahmada begitu bersikeras menyatukan nusantara. Ayo anak bangsa, giat bekerja dan terus berkarya.

      Sekian lama sudah aku dianugerahkan kehidupan yang indah ini oleh Sang Pencipta, tanpa terasa usiaku sudah menginjak kepala dua. Syukurnya ini bukan berarti kalau aku sudah tua. Sejenak aku ingat kembali masa-masa silam yang begitu penuh pengalaman kehidupan, ada pahitnya, manisnya, semuanya sudah terlewati sesuai dengan kehendak-Nya. Aku bersyukur masih bisa membuka mata untuk dunia yang sungguh indah ini. Hari-hari semakin terasa berwarna, berbagai macam fakta dan peristiwa terjadi di depan mata, lewat begitu saja tanpa harus aku menikmatinya.